Di tengah berkembangnya tren minuman kekinian, bahan baku yang digunakan untuk menciptakan cita rasa unik sangat berperan penting dalam menarik perhatian konsumen. Matcha dan green tea adalah dua bahan populer yang sering kali digunakan dalam berbagai menu minuman, mulai dari latte hingga smoothies. Meskipun keduanya berasal dari tanaman yang sama, yaitu teh hijau (Camellia sinensis), matcha dan green tea memiliki perbedaan yang signifikan, baik dalam hal proses pembuatan, rasa, kandungan nutrisi, maupun cara penyajiannya.
Dalam dunia bisnis minuman, memahami perbedaan antara matcha dan green tea bisa memberi keuntungan bagi pengusaha, terutama dalam menciptakan menu minuman yang sesuai dengan tren dan preferensi konsumen. Misalnya, matcha yang memiliki rasa lebih pekat dan kaya sering digunakan untuk minuman kekinian yang lebih berani, sementara green tea yang lebih ringan sering menjadi pilihan untuk minuman teh yang lebih sederhana dan menenangkan.
Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai perbedaan antara matcha dan green tea. Dengan pemahaman yang tepat tentang kedua bahan tersebut, Anda dapat menciptakan minuman yang tidak hanya enak, tetapi juga menyesuaikan dengan tren dan kebutuhan pasar.
Apa Itu Matcha?
Matcha adalah salah satu bentuk teh hijau yang berasal dari Jepang, namun kini populer di seluruh dunia, terutama dalam industri minuman kekinian. Berbeda dengan teh hijau biasa, matcha bukanlah teh yang diseduh, melainkan bubuk halus yang dibuat dari daun teh hijau yang telah melalui proses tertentu. Penggunaan matcha dalam minuman telah menjadi tren yang terus berkembang, terutama karena rasa dan manfaat kesehatan yang luar biasa.
1. Proses Pembuatan Matcha
Proses pembuatan matcha dimulai dengan pemilihan daun teh terbaik yang berasal dari pohon teh khusus, yang dikenal sebagai tencha. Tanaman teh ini dibudidayakan dengan cara yang unik, dimana tanaman teh dilindungi dari sinar matahari langsung beberapa minggu sebelum dipanen. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kadar klorofil dalam daun dan menghasilkan rasa yang lebih kaya dan tekstur yang lebih halus.
Setelah dipanen, daun teh tencha akan dikukus untuk mencegah oksidasi dan mempertahankan kandungan nutrisinya. Kemudian, daun tersebut dikeringkan dan dihancurkan menjadi bubuk halus menggunakan batu gerinda tradisional. Hasil akhirnya adalah bubuk matcha yang sangat halus dengan warna hijau cerah yang khas.
2. Bentuk dan Penyajian Matcha
Berbeda dengan teh hijau biasa yang disajikan dalam bentuk cairan hasil seduhan, matcha disajikan dalam bentuk bubuk yang langsung dicampurkan ke dalam air atau susu. Karena itu, saat mengkonsumsi matcha, Anda sebenarnya mengkonsumsi seluruh daun teh dalam bentuk bubuk, yang mengandung lebih banyak nutrisi, antioksidan, dan kafein dibandingkan teh hijau biasa.
Untuk membuat minuman matcha, bubuk matcha biasanya dikocok dengan air panas menggunakan alat khusus yang disebut chasen atau bisa juga menggunakan shaker atau blender untuk hasil yang lebih praktis. Matcha sering dijadikan bahan utama dalam minuman seperti matcha latte, matcha frappe, dan matcha smoothie, yang populer di kafe dan restoran kekinian.
3. Rasa dan Aroma Matcha
Matcha memiliki rasa yang khas dan berbeda dibandingkan dengan teh hijau biasa. Rasa matcha cenderung lebih pahit dan kaya, dengan sedikit rasa umami yang memberikan kedalaman pada setiap tegukan. Rasa ini berasal dari kandungan asam amino yang tinggi, terutama L-theanine, yang memberikan efek menenangkan meski mengandung kafein.
Aroma matcha juga sangat berbeda dari teh hijau biasa, lebih herbal dan tanaman, yang membuatnya mudah dikenali. Keunikan rasa dan aromanya membuat matcha menjadi bahan baku favorit dalam kreasi minuman dan makanan yang mengutamakan cita rasa khas.
Apa Itu Green Tea?
Green tea atau teh hijau adalah salah satu jenis teh yang berasal dari daun tanaman teh Camellia sinensis yang tidak mengalami proses fermentasi, sehingga mempertahankan warna hijau alami dan banyak kandungan nutrisi. Teh hijau dikenal luas di berbagai belahan dunia, terutama di Asia, sebagai minuman yang menyehatkan dan kaya akan manfaat. Berbeda dengan teh hitam atau teh oolong, teh hijau melalui proses pengolahan yang minimal untuk mempertahankan kualitas rasa dan manfaat kesehatannya.
1. Proses Pembuatan Green Tea
Proses pembuatan green tea dimulai dengan memetik daun teh muda dari tanaman teh. Setelah itu, daun-daun teh segera diproses untuk mencegah oksidasi, yang akan merubah warna dan rasa teh. Ada beberapa metode yang umum digunakan dalam pembuatan teh hijau, yaitu:
- Pengukusan (steaming): Daun teh di steam atau dikukus dalam waktu singkat untuk menghentikan oksidasi. Metode ini banyak digunakan di Jepang dan menghasilkan teh hijau dengan rasa lebih ringan dan segar.
- Pengeringan (pan-firing): Di China, daun teh hijau biasanya dipanaskan dalam wajan besar untuk menghentikan proses oksidasi. Teknik ini memberikan rasa teh yang sedikit lebih beraroma dan kering.
Setelah proses pengolahan tersebut, daun teh akan dikeringkan dan siap untuk dikemas. Green tea tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari teh daun utuh, teh kantong, hingga bentuk bubuk, meskipun yang paling umum digunakan adalah teh daun utuh yang diseduh dengan air panas.
2. Bentuk dan Penyajian Green Tea
Green tea umumnya disajikan dalam bentuk teh cair, baik dalam keadaan panas atau dingin. Untuk menyeduh green tea, daun teh dimasukkan ke dalam air panas dengan suhu sekitar 70°C hingga 80°C (tidak mendidih) agar rasa teh yang dihasilkan tetap segar dan tidak terlalu pahit. Proses ini biasanya berlangsung selama 2 hingga 3 menit.
Di banyak budaya, green tea seringkali disajikan sebagai minuman tradisional yang menenangkan dan bisa dinikmati di berbagai kesempatan, baik untuk bersantai maupun untuk menemani makanan. Green tea juga dapat disajikan dalam bentuk teh dingin, yang menjadi pilihan populer di negara-negara dengan iklim panas.
3. Rasa dan Aroma Green Tea
Rasa green tea cenderung lebih ringan, segar, dan sedikit pahit, dengan nuansa herbal yang khas. Tidak seperti teh hitam yang cenderung lebih kuat dan robust, green tea memiliki rasa yang lebih halus dan menenangkan, sehingga sangat cocok bagi mereka yang mencari rasa teh yang tidak terlalu dominan. Aroma green tea pun terasa segar dan alami, dengan sedikit aroma rumput yang tercium.
Meskipun rasanya bisa sedikit pahit, teh hijau tetap menjadi pilihan populer karena manfaat kesehatannya yang melimpah. Terutama bagi konsumen yang mencari alternatif minuman yang lebih ringan dan menyehatkan.
Baca Juga : Kenali Susu Evaporasi dan Manfaatnya untuk Bisnis Minuman Anda
Perbedaan Matcha dan Green Tea
Meskipun matcha dan green tea berasal dari tanaman teh yang sama, yaitu Camellia sinensis, keduanya memiliki perbedaan mendasar yang mempengaruhi rasa, manfaat, dan cara penyajiannya. Bagi para pelaku bisnis minuman, pemahaman akan perbedaan ini sangat penting untuk menciptakan varian minuman yang sesuai dengan preferensi konsumen. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara matcha dan green tea yang perlu Anda ketahui:
1. Proses Produksi
- Matcha:
Matcha dibuat dari daun teh hijau khusus yang disebut tencha. Daun ini ditanam dengan cara dilindungi dari sinar matahari langsung beberapa minggu sebelum dipanen, yang bertujuan meningkatkan kandungan klorofil dan asam amino di dalam daun. Setelah dipetik, daun teh dikukus untuk menghentikan oksidasi, lalu dikeringkan dan digiling menjadi bubuk halus. Karena seluruh daun teh digunakan dalam bentuk bubuk, matcha memberikan rasa yang lebih kaya dan lebih pekat. - Green Tea:
Green tea diproduksi dari daun teh yang tidak dilindungi dari sinar matahari. Setelah dipetik, daun teh diproses dengan cara dikukus atau dipanaskan untuk menghentikan oksidasi, kemudian dikeringkan. Proses ini menghasilkan daun teh yang lebih kasar dan harus diseduh dengan air panas untuk mengeluarkan rasa. Teh hijau biasa hanya menghasilkan cairan teh yang kaya akan rasa herbal, tanpa partikel daun.
2. Bentuk Penyajian
- Matcha:
Matcha disajikan dalam bentuk bubuk yang langsung dicampurkan dengan air atau susu. Karena bentuknya adalah bubuk yang mengandung seluruh daun teh, minuman matcha memiliki konsistensi lebih kental dan kaya. Matcha sering digunakan untuk membuat matcha latte, matcha frappe, smoothies, dan berbagai kreasi minuman kekinian lainnya. - Green Tea:
Green tea disajikan dalam bentuk teh cair yang dihasilkan dari penyeduhan daun teh dengan air panas. Teh hijau dapat dinikmati dalam bentuk teh panas atau teh es. Green tea tidak mengandung partikel daun dalam minuman, sehingga penyajian dan teksturnya lebih ringan dibandingkan dengan matcha.
3. Rasa dan Aroma
- Matcha:
Matcha memiliki rasa yang lebih kaya, pekat, dan pahit dibandingkan dengan green tea. Hal ini disebabkan oleh konsentrasi tinggi dari daun teh yang digunakan dalam bentuk bubuk. Selain itu, matcha juga memiliki rasa umami yang khas, yang memberi kedalaman pada cita rasa minuman. Aroma matcha cenderung lebih herbal dan tanaman, dengan nuansa rumput yang kuat. - Green Tea:
Green tea memiliki rasa yang lebih ringan, segar, dan sedikit herbal, dengan tingkat kepahitan yang lebih rendah. Rasanya cenderung lebih halus dan tidak sekuat matcha. Aroma green tea juga lebih ringan dan segar, memberi kesan alami dan menenangkan.
4. Kandungan Nutrisi dan Kafein
- Matcha:
Karena matcha terbuat dari bubuk daun teh utuh, kandungan nutrisinya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan green tea biasa. Matcha mengandung lebih banyak antioksidan, vitamin C, kalsium, zat besi, dan kafein. Kandungan kafein dalam matcha bisa lebih tinggi, memberikan efek stimulan yang lebih kuat, namun juga lebih stabil dan tahan lama karena adanya L-theanine, asam amino yang memberikan efek menenangkan. - Green Tea:
Green tea mengandung lebih sedikit kafein dibandingkan dengan matcha karena hanya mengandung ekstrak cair dari daun teh yang telah diseduh. Meskipun demikian, green tea tetap kaya akan antioksidan dan vitamin, namun dalam jumlah yang lebih rendah dibandingkan matcha. Oleh karena itu, green tea lebih cocok bagi mereka yang mencari minuman teh yang lebih ringan namun tetap menyehatkan.
5. Manfaat Kesehatan
- Matcha:
Matcha terkenal karena kemampuannya untuk meningkatkan energi, konsentrasi, dan metabolisme tubuh. Kandungan katekin dalam matcha dapat membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan pembakaran lemak. Selain itu, L-theanine memberikan efek menenangkan meskipun matcha mengandung kafein, membuatnya cocok untuk meningkatkan fokus tanpa merasa gelisah. - Green Tea:
Green tea dikenal luas karena kemampuannya untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menurunkan risiko penyakit jantung, dan membantu proses detoksifikasi. Green tea juga mengandung antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan kulit dan melawan penuaan dini. Manfaatnya lebih bersifat preventif dan penunjang kesehatan secara umum.
6. Harga dan Ketersediaan
- Matcha:
Matcha premium biasanya lebih mahal karena proses pembuatan dan pengolahan yang lebih rumit. Harga matcha bisa bervariasi tergantung pada kualitasnya, dengan matcha berkualitas tinggi yang dijual dengan harga lebih tinggi. Sebagai bahan baku, matcha juga lebih jarang tersedia dalam jumlah besar dibandingkan dengan green tea biasa, sehingga lebih eksklusif. - Green Tea:
Green tea lebih terjangkau dan lebih mudah ditemukan di pasaran. Karena proses pembuatannya yang lebih sederhana, green tea memiliki harga yang lebih bersaing dan tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari teh kantong hingga teh daun utuh. Green tea juga lebih sering digunakan dalam berbagai menu tradisional di banyak budaya.
Kesimpulan
Perbedaan antara matcha dan green tea sangat penting untuk dipahami, terutama bagi pelaku bisnis minuman. Matcha menawarkan rasa yang lebih pekat, kaya nutrisi, dan berpotensi memberi efek stimulan lebih kuat, sementara green tea lebih ringan dan lebih mudah diterima oleh sebagian besar konsumen. Keduanya memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa, namun dengan cara konsumsi dan efek yang berbeda.
Bergantung pada jenis minuman yang ingin Anda tawarkan dan preferensi pelanggan Anda, kedua bahan ini dapat digunakan secara kreatif untuk menciptakan berbagai varian minuman kekinian yang lezat dan menyehatkan. Sebagai produsen bahan baku minuman, Jakarta Powder Supply (JPS) menyediakan produk matcha dan green tea berkualitas tinggi untuk mendukung bisnis minuman Anda, sesuai dengan tren dan kebutuhan pasar saat ini.